Minggu, 01 Desember 2013

Keluarga Korawa

1.    Prabu Duryudana
Prabu Duryudana disebut juga Prabu Suyudana, Kurupati, Jakapitana dan Jayapitana. Ayahnya adalah Prabu Destarastra, ibunya bernama Dewi Gendari. Isrinya adalah Dewi Banowati berputra Lesmana Mandrakumara dan Lesmanawati. Prabu Duryudana adalah seorang raja yang berpendirian keras seperti baja meskipun tindakannya salah dan tetap mempertahankan Negara Astina ditangannya dan jangan sampai jatuh ke tangan Pandhawa. Demi kelestarian para Korawa, Prabu Duryudana berbuat curang, jahat serta dengan bermacam tipu muslihat guna menghancurkan para Pandhawa. Meskipun Pandhawa minta haknya melalui duta, tetapi tidak diberikan. Akibat hal ini terjadilah perang Baratayuda, akibatnya Prabu Duryudana tewas dalam perang tersebut melawan Raden Werkudara.

2.    Dewi Banowati
Dewi Banowati adalah permaisuri Prabu Duryudana, putri dari Prabu Salya raja Mandraka denagn ibu Dewi Setyowati. Dewi Banowati adalah seorang putri yang berparas cantik. Pada waktu muda banyak kesatriya yang tertarik padanya. Dewi Banowati mempunyai 2 saudara yaitu Dewi Erawati permaisuri Prabu Baladewa dan Dewi Surikanthi istri Adipati Karna. Sebenarnya Dewi Banowati tertarik pda Raden Harjuna dari pada Duryudana tetapi karena terpaksa dan atas kehendak ayahnya maka Dewi Banowati menjadi permaisuri Prabu Duryudana. Untuk itu Banowati mengajukan persyaratan Gajah Putih Srati Wanita. Yang bisa memenuhi persyaratan itu hanya Raden Janaka. Setelah perang Baratayuda, Banowati bergabung ke Pandawa, tetapi akhirnya dibunuh oleh Aswatama, putra Pandhita Durna pada cerita lahirnya Parikesit dan Aswatama juga tewas terkena Panah Pasopati yang diletakkan disisi bayi Parikesit.
3.    Pandhita Durna
Padhita Durna disebut juga Kumbayana beristrikan Batari Wilutama dan berputra Aswatama bertempat tinggal di Sokalima. Pandhita Durna adalah penasehat sekaligus guru dari Korawa. Sebagai guru, Durna mempunyai sifat tidak adil terhadap murid-muridnya termasuk Pandhawa. Resi Durna merupakan anak / putra Baratmaja, Raja Pandita dari Ngatasangin. Semula Durna adalah seorang kesatriya yang tampan parasnya, tetapi karena sikapnya yang kurang sopan dan tidak bisa menempatkan diri, maka dia dihajar oleh Patih Gandamana, sehingga seluruh badannya cacat. Pandhita Durna gugur dalam perang Baratayuda oleh Thrustajumena (adik Srikandhi) putra Prabu Drupada dengan Dewi Gandawati.
4.    Harya Sengkuni
Harya Sengkuni adalah patih dari Prabu Duryudana dengan nama lain Harya Suman. Sengkuni adalah adik dari Gendari (Ibu Prabu Duryudana). Ia tipe orang yang berperangkai licik, kejam, tidak jujur dalam segala hal dan selalu mempengaruhi para Korawa untuk memperdaya Pandhawa. Cerita kelicikan tokoh Sengkuni terdapat dalam cerita Pandhawa Kalah Dadu, Pandhawa Nagih Janji dan cerita lainnya. Dalam perang Baratayuda Patih Sengkuni tewas oleh Werkudara dengan badan terbelah dua.
5.    Raden Lesmana Mandrakumara
Raden Lesmana Mandrakumara adalah putra Prabu Duryudana dan Dewi Banowati. Raden Lesmana bertempat tinggal di Kasatriyan Sarojabinangun. Lesmana dalam hidupnya selalu menemui kegagalan, misalnya gagal menginginkan menikah dengan Dewi Siti Sendari dan Pergiwa, karena Dewi Siti Sendari diperistri Abimanyu dan Pergiwa diperistri Gatotkaca. Dalam perang Baratayuda Lesmana meninggal di tangan Abimanyu.
6.    Raden Dursasana
Raden Dursasana adalah saudara Prabu Duryudana. Ayahnya adalah Prabu Destarastra dan ibunya Dewi Gendari dan bertempat tinggal di Kasatriyan Banjarjunut. Ia bersifat congkak, sombong. Tingkah laku Dursasana meniru logat Raden Werkudara tetapi tidak sesuai semua. Di dalam perang Baratayuda, Dursasana tewas melawan Werkudara dengan keadaan mengerikan. Darahnya digunakan keramas Dewi Drupadi sebagai pelepas nadar karena pernah dibuat malu oleh Dursasana pada saat Pandhawa kalah main dadu.
7.    Raden Kartamarma
Raden Kartamarma adalah putra Prabu Destarastra dan ibunya Dewi Gendari dan bertempat tinggal di Tirtatinalang atau Kasatriyan Banyutinalang. Kartamarma diantara para Korawa yang paling mendapatkan perhatian dari Prabu Duryudana. Ia adalah senopati perang Negara Astina. Dalam perang Baratayuda, Kartamarma sebelum perang selesai melarikan diri ke hutan setelah bertengkar dengan Prabu Salya. Dia bersembunyi bersama Aswatama ke hutan. Pada cerita Aswatama Nglandhak / Lahirnya Parikesit, Katamarma dan Aswatama bermaksud membunuh bayi Parikesit, tetapi niatnya tidak terkabul karena Aswatama tewas terkena Panah Pasopati yang diletakkan di sisi bayi Parikesit dan Kartamarma juga tewas tertangkap para Pandhawa, tetapi sebelumnya Kartamarma dan Aswatama berhasil membunuh Srikandhi, Banowati, Sembrada dan Dresthajumena.
8.    Adipati Karna
Adipati Karna atau disebut juga Suryaputra karena dia adalah anak Batara Surya dengan ibunya adalah Dewi Kunthi. Ia bertempat tinggal di Awangga dengan istri Dewi Surtikanthi, putri Prabu Salya. Adipati Karna adalah saudara dari para Pandhawa yang paling tua sebelum Prabu Yudhistira. Semenjak kecil Adipati Karna telah berpisah dengan ibunya dan diasuh Adirata, setelah besar dibawa ke Astina. Dan karena ketangkasannya berperang dan diangkatlah menjadi senopati perang andalan para Korawa. Wajah Adipati Karna mirip dengan Raden Arjuna. Dalam perang Baratayuda, Karna berperang melawan saudara-saudaranya dan dengan senjata Konta Wijayadanu bisa menewaskan Gatutkaca, tetapi akhirnya gugur melawan Arjuna.
9.    Resi Bisma
Resi Bisma disebut juga Dewabrata, ayahnya bernama Prabu Sentanu, ibunya bernama Dewi Ganggawati dan bertempat tinggal di Pertapaan Talkandha. Resi Bisma adalah penasehat serta guru dari Korawa maupun Pandhawa. Selama hidupnya bertekad tidak beristri (wadat) karena dia ingin membahagiakan ayahnya, yaitu Prabu Sentanu yang kemudian menikah dengan Dewi Durgandini. Maka ketika Dewi Amba bersimpati dan mengikuti, kemudian Dewabrata menakut-nakuti dengan panah, tetapi dengan tidak sengaja anak panah mengenai Dewi Amba hingga ia tewas. Sebelum meninggal Dewi Amba berpesan bahwa besok Dewabrata juga akan tewas terkena panah oleh seorang prajurit putri, ternyata benar pada waktu perang Baratayuda Resi Bisma menjadi senopati perang Korawa meskipun sebenarnya sangat berat hati Resi Bisma untuk melawan putra-putri Pandhawa dan akhirnya tewas terkena panah Srikandhi. Karakter atau watak Dewabrata / Resi Bisma adalah berbakti kepada orang tua, setia terhadap janji dan bijaksana.


Sumber : Buku Kesenian Daerah kelas 8

1 komentar: