Selasa, 20 Agustus 2013

Jenis Tari Menurut Bentuk Penyajiannya

Dilihat dari bentuk penyajiannya, tari dapat dibedakan menjadi :
1.    Tari Tunggal (Solo)
2.    Tari Berpasangan (Duet)
3.    Tari Kelompok
4.   Tari Massal
Dalam pengertian diatas masing-masing bentuk ada keterkaitannya, misalnya bentuk tunggal bisa menjadi bentuk massal apabila dilakukan oleh banyak penari, tetapi bentuk tari tunggal yang menggambarkan tokoh dari suatu cerita tidak tepat untuk tari massal, misalnya Tari Gatutkaca, Tari Gambiranom. Demikian juga bentuk tari berpasangan bisa menjadi bentuk massal apabila dilakukan oleh beberapa pasang penari.


1.    Tari Tunggal
Tari tunggal adalah tari yang dilakukan oleh satu orang penari. Pada bentuk tunggal ini, gerak tarinya bisa merupakan penggambaran dari suatu obyek tertentu (binatang, kegiatan manusia), bisa juga penokohan  dari suatu cerita (penggambaran seorang tokoh dalam cerita tertentu). Dalam membawakan tari tunggal, seorang penari dapat lebih bebas mengungkapkan ekspresinya, tanpa harus menyesuaikan penari lainnya dan dibutuhkan rasa percaya diri yang tinggi serta harus dapat mengisi ruang pentas yang disediakan untuk menari. Adapun materi yang perlu dipersiapkan dalam membawakan tari tunggal antara lain :
a.    Memahami karakter dan isi tema tari
b. Manguasai ragam gerak sesuai susunan gerak tarinya (koreografinya)
c.    Manguasai irama dan ruang pentas
d.    Rasa percaya diri yang tinggi
Macam-macam bentuk tari tunggal :
a.    Putri
i.    Gambyong
ii.  Golek Manis
iii.Kukila
iv. Merak
v.   Golek Tirtakencana
vi.  Manipuri
vii.  Bondhan
b.    Putra Alus
i.    Gambiranom (lanyap)
ii.  Gunungsari (luruh)
iii.Pamungkas (luruh)
iv. Kiprah Dewakumara (lanyap)
v.   Bromastra (lanyap)
vi. Menak Kocar
c.    Putra Gagah
i.    Kuda-Kuda
ii.  Jemparinagn
iii.Jaranan
iv. Prawiraguna
v.   Eko Prawira
vi. Gatutkaca Gandrung
2.    Tari Berpasangan / Duet
Tari Berpasangan adalah tari yang dilakukan oleh dua oang penari dengan karakter tidak selalu sama, tetapi yang terpenting adalah gerakannya saling berhubungan atau ada keterpaduan jalinan gerak antara keduanya. Sebagai persiapan dalam membawakan bentuk tari berpasangan sama dengan persiapan dalam membawakan tari tunggal ditambah yang penting adalah keterlatihan dengan patner / pasangan tari untuk mewujudkan keserasian atau keharmonisan. Pada seni tari tradisi gaya Surakarta, tari berpasangan dibedakan menjadi :
a.    Jenis Wireng
Ciri-ciri jenis wireng antara lain :
-         Tidak mengambil dari suatu cerita
-         Kostum / busana sama
-         Karakter sama
-         Menampilkan tema heroik / perang / keprajuritan
-         Perangnya tidak terlihat yang kalah dan yang menang / sama kuat
Beberapa contoh tari berpasangan jenis wireng :
i.    Retna Tinandhing (Putri)
ii.  Panji Kembar (Putra Alus)
iii.Bandayuda (Putra Gagah)
iv. Lawung (Putra Gagah)
v.   Bogis Kembar (Putra Gagah)
b.    Jenis Pethilan
Ciri-ciri jenis pethilan antara lain :
-         Mengambil sebagian dari suatu cerita
-         Kostum / busana tidak selalu sama
-         Karakter tidak selalu sama
-         Tidak selalu menampilkan tema heroik atau perang
-         Pada tema heroik terlihat jelas yang kalah dan yang menang
Beberapa contoh tari berpasangan jenis pethilan :
-         Karakter putri endhel dan putri endhel (perang)
Srikandhi Mustakaweni
-         Karakter putri alus dan putri endhel (perang)
Adaninggas Kelaswara
-         Karakter putri endhel dan putra gagah (perang)
1.    Srikandhi Cakil
2.    Srikandhi Buriswara
-         Karakter putri dan putra alus (erotik)
1.    Karonsih
2.    Lambangsih
3.    Enggar-enggar
4.   Driasmara
-         Karakter putra alus dan putra gagah (perang)
1.    Sancaya Kusumawicitra
2.    Bambangan Cakil
-         Karakter putra gagah dan putra gagah (perang)
1.    Handaga Bogis
2.    Anila Prahastha
3.    Anoman Cakil
4.   Gatutkaca Antareja
3.    Tari Kelompok
Tari kelompok adalah tari yang dilakukan oleh beberapa penari dimana antara satu penari dengan penari yang lain gerakannya berbeda, meskipun geraknya tidak sama tetapi gerakan tersebut ada hubungan yang merupakan jalinan untuk mencapai keterpaduan. Jadi dalam tari kelompok ini penyajiannya berbeda sekali dengan tari tunggal, maupun tari massal.
Tari kelompok dibedakan menjadi dua, yaitu :
1.    Tari Kelompok tanpa dialog
Contoh : Tari Bedhaya, Tari Srimpi
2.    Tari Kelompok menggunakan dialog
Tari kelompok menggunakan dialog dibagi menjadi dua, yaitu :
a.    Berdialog Prosa
Contoh : Wayang Orang
b.    Berdialog tembang
Contoh : Langendriyan
4.   Tari Massal
Tari massal adalah tari yang dilakukan oleh banyak penari dengan ragam gerak yang sama, dan antara penari satu dengan penari yang lain, tidak ada jalinan gerak yang saling melengkapi. Dalam tari massal ini busana / kostum bisa sama / seragam, bisa juga berbeda dan mungkin juga ada pembagian penari dengan pola lantai yang berlainan. Contoh : Tari Gambyong, Tari Golek, Tari Jaranan, Tari Wanara dan lain sebagainya.


Sumber : Buku Kesenian Daerah kelas 8

8 komentar: