Minggu, 18 Agustus 2013

Fungsi Seni Tari

Dalam mempelajari seni tari, selain kita memahami tema dan mengerti karakter tari serta mengekspresikan gerak tarinya, yang tidak kalah pentingnya adalah kita juga harus mengetahui fungsi atau kegunaan tari pada kehidupan kita.
Sejak jaman prasejarah hingga saat ini seni tari sangat berperan sebagai sarana dalam berbagai macam kegiatan-kagiatan manusia terutama untuk kegiatan sosial karena manusia adalah sebagai makhluk sosial yang selalu berhubungan antara satu dengan yang lain. Fungsi seni tari dalam kehidupan kita banyak sekali antara lain seni tari digunakan untuk sarana upacara adat dan keagamaan, untuk pergaulan, dakwah ataupun untuk pendidikan juga untuk hiburan.

Dari berbagai fungsi tersebut, dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu :
1.   Seni Tari untuk Sarana Upacara
Tari sebagai sarana upacara pada umumnya bersifat sakral dan magis. Sedangkan upacara dalam kehidupan kita di Indonesia debedakan menjadi dua yaitu :
a.  Upacara Keagamaan
b.   Upacara Adat / Tradisi
Tari yang digunakan sebagai sarana upacara keagamaan biasanya bersifat sakral, sedangkan tari yang digunakan untuk upacara adat / tradisi bersifat magis, dimana pada saat menari ada kekuatan bawah sadar sehingga penari mengalami trance (tak sadar diri) hingga muncullah kekuatan lain yang diluar kemampuan manusia, misalnya penari menjadi kebal atau tahan senjata, beling, api dan melakukan tingkah laku yang sebelumnya tidak biasa dilakukan oleh penari itu, misalnya bisa mengusir roh jahat, mengobati penyakit dan kemampuan penari tersebut dari aliran putih melindungi serta keselamatan masyarakat pendukungnya.
Ciri-ciri umum tari upacara antara lain :
a.  Gerak tari imitatif / meniru gerak alam dan merupakan ekspresi kehendak jiwanya.
b.   Suasana magis, religius dan sakral.
c.   Iringan tari mononton tetapi menggugah.
d.  Penghayatan tari terbatas pada lingkungan setempat.
e.   Komposisi lantai sederhana, biasanya lingkaran dan dilaksanakan secara kolektif.
Contoh beberapa tari upacara :
a.  Tari Bedhaya Ketawang (Surakarta)
b.   Tari Bedhaya Semang (Yogyakarta)
c.   Tari Pendhet (Bali)
d.  Tari Nglango (Jawa Barat)
e.   Tari Seblang (Banyuwangi)
2.  Seni Tari untuk Sarana Hiburan
Sebagai sarana hiburan biasanya digunakan juga unuk pergaulan dan disebut juga tari gembira. Pada umumnya tari hiburan tidak bertujuan untuk ditonton, tetapi lebih mementingkan kepuasan individu dan tidak mementingkan keindahan. Sifat tari hiburan adalah spontanitas dan improvisasi.
Ciri-ciri umum tari hiburan diantaranya adalah :
a.  Gerak tari sederhana, orang mudah menirunya.
b.   Suasana gembira ria.
c.   Iringan tari sangat praktis dan jelas.
d.  Pelakunya biasanya pasangan pria dan wanita atau kelompok.
e.   Komposisi lantai selalu menutup.
Contoh beberapa tari hiburan :
a.  Tari Tayub (Jawa Tengah)
b.   Tari Kethuk Tilu (Jawa Barat)
c.   Tari Gandrung (Banyuwangi)
d.  Tari Joged Bumbung (Bali)
e.   Tari Serampang Dua Belas
3.  Seni Tari untuk Sarana Pertunjukkan
Pada tari pertunjukkan dalam penyajiannya mengutamakan segi artistiknya dengan konsepsional yang matang dan cermat serta tema dan tujuan jelas juga koreografinya yang berkualitas karena sengaja disusun untuk dipertontonkan. Dalam penyajiannya tari pertunjukkan ditempatkan pada tempat khusus (teater) baik berupa panggung terbuka atau tertutup.
Apabila ditinjau dari penggarapannya tari pertunjukkan dibedakan menjadi dua macam yaitu :
a.  Concert Dance
Concert Damce memerlukan persiapan yang panjang dengan pertanggung jawaban nilai artistik yang inggi juga dibutuhkan kerativitas yang aktual dengan penonton orang-orang tertentu yang memang mengerti pada bidang tari dan ada evaluasi sesudah pertunjukkan.
b.   Show Dance
Show Dance biasanya dipentaskan dengan tujuan untuk memeriahkan suatu resepsi atau acara tertentu dengan atraksi dipilih yang mudah dicerna, mengesankan dan menarik penonton. Karena perkembangan jaman fungsi tari banyak mengalami pergeseran misalnya tari upacara, tari hiburan beralih fungsi menjadi tari pertunjukkan.
Ciri-ciri tari pertunjukkan yaitu :
a.  Pola garapannya merupakan penyajian yang khusus untuk dipertunjukkan.
b.   Adanya faktor imaginatif dan kreativitas.
c.   Adanya ide yang mengarah kepada bentuk pementasan yang profesional.
d.  Tempat pementasan ditempat yang khusus atau teater.
Contoh-contoh tari pertunjukkan antara lain :
a.  Tari Gambyong (Surakarta)
b.   Tari Golek (Yogyakarta)
c.   Tari Ngemo (Jawa Timur)
d.  Tari Piring (Sumatra)

Sumber : Buku Kesenian Daerah kelas 7

11 komentar:

  1. terimakasih untuk artikelnya...sangat membantu ^^

    BalasHapus
  2. Maf mau tanya contoh tari sbgai sarana pendidikan apa ya ? Bantu jawab ya.trimakasih

    BalasHapus
  3. Bagaimana Cara melestarikan budaya tari itu, ditengah maraknya sosmed dan budaya dari luar ...

    Real Estate Indonesia
    Rumah Btn
    Rumah dijual di Jakarta Timur
    Rumah dijual di Solo

    BalasHapus
  4. kurang lengkap.seharusnya ditambahkan,fungsi tarinya untuk apa

    BalasHapus
  5. maaf untuk font style nya mohon di perbaiki kembali, soalnya kurang nyaman di bacanya .Terima Kasih

    BalasHapus
  6. terimakasih atas kritik dan sarannya :)

    BalasHapus
  7. font nya di ganti ya, ga jelas di baca nya..

    BalasHapus
  8. Atuhnya teing jadi nanya ka urang

    BalasHapus